sahabat

Tampilkan postingan dengan label Legenda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Legenda. Tampilkan semua postingan

Kisah Cinta Khalil Gibran dan May Ziadah


Siapa yang tidak kenal denga pujangga ini
dialah khalil gibran dia lahir di Bistari Libanon tahun 1883, ketika masa remaja pergi ke Boston Amerika Serikat berjama ibunya , dan ke New York

Masa pengarangannya terbagi menjadi dua tahap :

Tahap pertama mulai tahun 1905 dengan karyanya
  • Al-Musiqah(musik,1905)
  • Ara'is al-Muruj(putri-putri Lebmah,1908)
  • Al-Arwah al Mutamarridah(Arwah Pemberontak,1908)
  • Al-Ajniha'l-Mutakassirah(Sayap-sayap patah,1912)
  • Dam'ah wa'Ibtisamah(Air Mata dan Senyum,1914)

Tahap kedua mulai tahun 1918 dengan karyanya

  • The Madman(Si Gila,1918)
  • The Prophet(Sang Nabi,1923)
  • Sand and Foam(Pasir dan Buth,1926)
  • The Wanderer(Sang Musafir,1932)
  • The Garden of Prophet(Taman Sang Nabi,1933)

Dua judul terbit secara Anumerta namun dalam tahap ini ia menghasilkan tiga karya dalam bahasa arab yakni:

  • Al-Mawakib(prosesi,1919)
  • Al-Awasif(prahara 1920)
  • Al-Badayi'wa'l Tarayif(Kats-kata Mutiara,1923)

Dia kerap menyuarakan kepedihan dan kekecewaan hati manusia ,tapi juga menyarankan perlunya perubahan tata masyarakat dengan budi dan ahlak yang luhur,iamengecam ketidakadilan terhadap wanita,penjajahan rohani, dan kecurangan.
Perhatiannya terhadap Alam semesta raya setelah pindah ke New York ia terkesan dengan teknologi moderen tapi baginya segala ciptaan Tuhan seperti Bintang, Bunga dan kabut merupakan dunia tersendiri yang sangat indah

Sebagai manusia Gibran pun mengenal cinta dan memandang cinta sebagai yang suci ,ia pun merasakan kekecewaan dan kegetiran cinta tapi mampu menghayatinya perna hatinya tertambat pada seorang wanita yakni seorang wanita Lebanon namanya May Ziadah

Wanita ini adalah sastrawati dan kritikurs sastra Arab yang terkemuka pada tiga dasawarsa petama abad 20 Dia anak tunggal Elias Zakhu Ziadah dan dilahirkan di Nasareth Palestina tahun 1886 Tahun 1908 Elias Zakhu Ziadahpindah ke Kairo Menjadi direktur harian Al-Mahrousah
Adapun May yang berpendidikan dan cerdas , berhasil mengembangkan bakatnya di kairo yang pada waktu itu menjadi pusat perkembangan sastra arab .
ditahun 1911 may untuk pertama kalinya menerbitkan buku berjudul Feurs de Reve (Bunga bunga Impian) dengan nama samaran Isis Copia dia pun memuet artikel dalam harian dan majalah terkemuka pada waktu itu  seperti Al-Mahrousah, Al-mutattaf, dan majalah berbahasa Inggris  Egyptian mail tulisanya berupa resensi  dan sorotan sastra yang menyebabkan perkenalanya denagan Khalil Gibran. Walau keduanya hanya saling mengenal lewat surat,akhirnya tumbuh hubungan cinta yang semakin mendalam.
May banyak bertukar fikiran dengan tokoh2 sastra berpengaruh pada perkembangan sastra arab moderen kecendikiannya dan kecantikanya menarik perhatian dan pujian dari tokoh tokoh sastra pada waktu itu iapun tampil dalam gerakan emansipasi wanita.

Antara tahun 1927 dan 1931 ias kehilangan empat orang yang sangat disayanginya yakni Ayahnya , Ibunya ,Teman dalam bidang sastra yang setia dan sepaham yakni Ya'coub Sarrouf dan Khalil Gibran Pria yang sangat di cintainya

Kesehatanya menurun sehingga dia serorang sahabatnya Ameen araihani berhasil mengembalikan kepercayaannya dan kembali ke dunia sastra pada tahun 1938 May sanggup berdiri di mimbar American University, Berut memberikan kuliah berjudul " Amanah Penulis Bagi Kehidupan Arab"

Namun demikian dia suka menyaepi dan memutuskan untuk kembali ke kairo karena kesehatanya yang kurang sempurna ahirnya may Wafat pada tahun 1941 hubungan cintanya dengan Khahlil gibran sangat lah unik dan aneh Keduanya terpisah sangat jauh May di kairo sedangkan Gibran di New York belum pernah bertemu muka hubungannya hanya sebatas surat s

surat-menyurat antara gibran dan May bermula tahun 1912 sampai tahun 1930

Betapa halusnya cinta My kepada Gibran terlukis dalam surat ini:

"....Tidak mungkinkah Bintang Johar itu seperti aku juga : ia mempunyai Gibran-nya sendiri - yang berada nun jauh disana,tapi sebenarnya amat dekat di hatinya.Dan takmungkinkah pula bintang johar itu sedang menulis surat kepada Gibranya saat itu juga,saat senjakala bergetar di ujung cakrawala, karena tahu bahwa gelap akan melulur senja, dan esok terang pun akan mengusir gelap, ia pun sadar bahwa malam akan berganti siang, siang pun esok menggatikan malam , silih berganti terus menerus, sampai keheningan ujung senja pun telah memeluknya , diikuti dengan kesunyian malam . Ditaruhnya penanya,lalu berlindung dari kegelapan di balik tameng sebuah nama : Gibran....."


sumber :
Blue flame: Love letters of Khalil Gibran to May Ziadah
5 komentar

Pujangga terakhir Ronggowarsito

Selamat datang sahabat yang berkunjung pasti sahabat seneng ya nonton filem Nah yang senang genk genk an atau action pasti tau kan filem serigala terakhir atau yang seneng komedi dicampur gituan pasti tahu filem perjaka terakhir nah kalau pujangga terakhir gimana apa ada kok tidak ada filem nya

memang tidak atau belum ada tetapi saya baca di buku 2 lama kakeku ada loh di abad 18 tentang pujangga terakhir tepatnya di kraton solo (waktu itu jaman perang diponegoro) ceritanya begini mungkin ini dimulai sejak si pujangga lahir ya yakni hari Senin Legi tanggal 10 Zulkaidah tahun Jawa 1728 atau tanggal 15 Maret 1802 Masehi kurang lebih jam 12.00 siang lahirlah seorang bayi dirumah kakeknya yang bernama R. Ng. Yosodipuro I, . Bayi yang baru lahir itu diberi nama Bagus Burham.

Sejak umur 2 tahun sampai 12 tahun Bagus Burham ikut kakeknya.Ayahnya bernama R. Tumenggung Sastronegoro yang mengharapkan anaknya dikelak kemudian hari menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negaranya.

Maka oleh sang ayah, Bagus Burham dikirim ketempat pendidikan yang memungkinkan dapat mendidik anaknya lebih baik dari dirinya sendiri.Waktu itu pondok Pesantren di kawasan Ponorogo yang dipimpin oleh Kyai Imam Besari terkanal sampai dipusat Kerajaan Surakarta. Kesanalah Bagus Burham dikirim untuk mendapatkan tambahan ilmu lahir batin serta keagamaan. Pondok Tegalsari yang dipimpin Kyai Imam Besari ini mempunyai murid yang banyak dan terkenal


Bagus Burham berangkat ke Pesantren Tegalsari disertai pembantunya(penjaga/bodyguard kali ya) yang bernama Ki Tanujoyo.

Ditempat yang baru itu Bagus Burham sangat malas. Ditambah lagi lebih suka menjalankan maksiat dari pada mengaji.

Berjudi adalah merupakan pekerjaannya setiap hari. Juga pekerjaan maksiat yang lainnya. Adu ayam termasuk kesukaan yang tidak perbah diluangkan. Dari pada mengaji hari-harinya dihabiskan dimeja-meja judi dari satu desa ke desa lainnya. Sehingga terkenallah Bagus Burham bukan sebagai santri yang soleh tetapi sebagai penjudi ulung dikalangan orang-orang di daerah Ponorogo. Dasar seorang anak Tumenggung, uang banyak dan biasanya dimanja oleh orang tua atau kakeknya. Karena kegemarannya bermain judi, adu ayam dan perbuatan-perbuatan maksiat yang lain Bagus Burham banyak berkenalan dengan warok-warok Ponorogo yang satu kegemaran. dan pembantunya(bodyguard) juga selalu memamerkan sihir dan bermain dengan jin sehingga Perbuatan putra Tumenggung ini sangat merepotkan hari Kyai Imam Besari. Diharapkan seorang putra priyayi keraton ini akan memberi suri teladan bagi murid-murid (santri-santri) yang lein tetapi ternyata sebaliknya.Seringkali Bagus Burham mendapat teguran dan marah dari Kyai Besari. Namun hal itu tidak merubah sifatnya. Dia tetap penjudi, tetap penyabung ayam, tetap gemar pada tindakan-tindakan yang menjurus ke maksiat. Karena merasa bosan setiap hari mendapat dampratan dari gurunya maka Bagus Burham perni meninggalkan pondok Tegalsari diikuti oleh Ki Tanujoyo.


(Versi lain mengatakan bahwa kepergian Bagus Burham karena KyaiImam Besari merasa jengkel akan ulah Bagus Burham. Kemudian pimpinan pondok Tegalsari itu memanggil abdi kinasih Ki Tanujoyo dan menseyogyakan Bagus Burham tidak usah belajar mengaji di pondok Tegalsari).

Meninggalkan pondok Tegalsari Bagus Burham tidak mau pulang ke Solo. Dengan diiring oleh oleh abdinya yang bernama Ki Tanujoyo.

Bagus Burham bertualang sampai di Madiun. Ditempat itu uang sakunya habis. Ki Tanujoyo kemudian berdagang barang loakan. Sedangkan Bagus Burham tetap pada kegemarannya semula. Betapa bingungnya Raden Tumenggung Sastronegoro tatkala mendapat laporan Kyai Imam Besari bahwa puteranya pergi dari Tegalsari. Kemudian dipanggillah di Josono agar mencari Bagus Burham sampai ketemu. Bila ketemu agar diajal kembali ke Tegalsari. Kyai Imam Besari kembali dari Keraton Solo mendapat laporan dari penduduk Tegalsari bahwa sekarang daerah Tegalsari tidak aman. Banyak pencuri serta tanaman diserang hama. Kyai Imam Besari memohon petunjuak dari Tuhan. Mendapatkan ilham bahwa keadaan daerahnya akan kembali aman damai apabila Bagus Burham kembali ke Tegalsari lagi. Oleh karena itu Kyai Imam Besari segera mengutus ki Kromoleyo agar supaya berangkat mencari kemana gerangan perginya Bagus Burham. Bagi Ki Kromoleyo bukan pekerjaan yang sulit mencari Bagus Burham. Sebab dia tahu kehidupun macam apa yang digemari Bagus Burham. Tempat judi, tempat adu ayam. Itulah sasaran Ki Kromoleyo. Pada penjudi dan pengadu ayam ditanyakan apakah kenal dengan pemuda yang bernama Bagus Burham. Orangnya tampan. Jejak Bagus Burham akhirnya terbau juga. Ki Kromoleyo dapat menemukan Bagus Burham dan mengajak kembali ke Tegalsari. Namun Bagus Burham tidak mau. Karena bujukan Ki Josono utusan orang tuanya yang kebetulan juga sudah menemukan tempat Bagus Burham maka kembalilah Bagus Burham ke Tegalsari. Kyai Imam Besari menghadapi Bagus Burham dengan cari lain. Sebab ternyata sekembalinya dari petualangannya Bagus Burham bukan semakin rajin mengaji tetapi semakin boglok dan bodoh. Tampaknya. Menghadapi murid yang demikian Kyai yang sudah berpengalaman itu lalu mengambil jalan lain. Bagus Burham tidak langsung tidak langsung diajar mengaji seperti santri-santri yang lain. Dia bukan keturunang orang biasa tetapi masuk memiliki darah satriya. Maka tidak mengherankan kalau dia juga memiliki/mewarisi sifat-sifat leluhurnya. Gemar sekali kepada hal-hal yang memperlihatkan kejantanan seperti adu ayam dan lain sebagainya.



Setelah menjalani tapa kungkum selama 40 hari lamanya maka Bagus Burham tumbuh menjadi anak yang pandai. Kyai Imam Besari tersenyum lega melihat perkembangan anak asuhnya yang paling bengal itu. Terapinya kena sekali. Padahal terapi itu hanya berdasarkan dongenn yang pernah didengarnya. Bahwa dahulu kala ada seorang pemuda yang bengal, nakal, penjudi, pemalas, perampok yang bernama Ken Arok. Namun karena ketekunan seorang pendidik yang bernama Loh Gawe maka akhirnya Ken Arok enjadi raja di Singosari. Menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa. Dari Mojopahit sampai ke Surakarta semua menurut silsilah masih keturunan langsung dari Ken Arok. Dan R. Patah pun keturunan Ken Arok. Jadi Bagus Burham juga keturunan Ken Arok. Siapa tahu kenakalannya juga turunan yang dikelak kemudian hari akan menjadi orang yang luar biasa. Bagus Burham menjadi murid yang terpandai. Selama 4 tahun dipondok Tegalsari ilmu gurunya sudah terkuran habis. Tidak ada sisanya lagi. Kyai Imam Besari memuji keluhuran Tuhannya. Dia melimpahkan habis ilmunya kepada muridnya. Setelah dirasa cukup maka Bagus Burham kembali ke Surakarta. Oleh tuanya Bagus Burham disuruh langsung ke Demak untuk belajar mengenal sastra Arab dan kebatinan jawa pada Pangeran Kadilangu.

Apakah ayahnya punya maksud agar kelak anaknya dapat menandingi kepandaian rajanya ? Bagus Burham seorang kutu buku yang luar biasa. Dengan bekal kepandaian yang dimiliki dari beberapa guru-gurunya, Bagus Burham kemudian menekuni soal kesusastraan Jawa serta peninggalan - peninggalan nenek moyang. Buku-buku berbahasa kawi kuna ditelaah dan dipelajarai sebaik-baiknya.

Jiwa petualang masih juga membara dalam kalbunya. Dia seringkali mengadakan perjalanan dari satu daerah kedaerah yang lain. Bagus Burham meninjau tempat-tempat yang bersejarah, tempat-tempat yang mengandung nilai-nilai historis, tempat-tempat yang keramat, ke candi-candi dan tempat-tempat penting lainnya. Disembarang tempat dipelbagai daerah kalau dianggap ada orang yang memiliki kepandaian lebih maka tidak malu-malu Bagus Burham berguru para orang tersebut. Tidak peduli dia hanyalah seorang juru kunci atau orang biasa. Pada usia 18 tahun sebagaimana kebiasaan anak priyayi waktu itu ingin mengabdikan dirinya kepada keraton. Caranya haruslah dengan magang (pegawai percobaan) pada Kadipaten Anom. Jiwa senimannya atau darah kepujanggaannya terasa mengalir deras ditubuhnya. TIdak merasa puas dengan pekerjaan magang tersebut. Maka Bagus Burham mohon pamit sebab dirasa tidak ada kemajuan. Dia ingin mengembara ingin bertualan menuruti gejolak darah senimannya. Hampir seluruh pelosok pulau Jawa telah dijelajahi oleh Bagus Burham. Bahkan juga luar jawa sepeti Bali, Lombok, Ujung Pandang, Banjarmasin bahkan ada sumber yang mengatakan pengembaraan Bagus Burham sampai di India dan Srilanka. Melihat perjalanan hidupnya seperti tersebut diatas pantaslah kalau Bagus Burham menjadi manusia yang kritis menghadapi suatu persoalan. (Ungkapan perasaannya tampak ada karyanya " Serat Kala Tida ".

Pulang dari pengembarannya Bagus Burham kawin. Karena sang mertua diangkat menjadi Bupati di Kediri maka Bagus Burhampun mengikuti ke Kediri. Ditempat tersebut yang terkenal sebagai tempat bersejarah banyak peninggalan-peninggalan dari jaman terdahulu. Di Kediri pernah berdiri kerajaan besar dimana salah satu rajanya adalah Sang Prabu Joyoboyo. Waktu sang prabu berkuasa agaknya keadaan negara sangat tenteram dan damai terbukti lahirnya beberapa karya sastra besar. Sang Prabu memerintahkan kepada Empu Sedah dan Empu Panuluh agar menceritakan kembali atau menyusun ceritera BARATAYUDAHA dalam bahasa yang lebih muda diambil dari buku Maha Barata asli dari India. Demikian indahnya gubahan tersebut sehingga banyak yang mengira bahwa kejadian itu terjadi di tanah Jawa. Sebelum raja Joyoboyo, di Kediri juga lahir hasil sastra yang tinggi mutunya. Smara Dahana kitab karya Empu Darmaja, juga buku Sumana Sentaka karya Triguna merupakan hasil sastra yang sulit dicari bandingannya. Di daerah yang seperti itu tentu saja banyak peninggalan-peninggalan berupan rontal-rontal yang dimiliki penduduk warisan dari nenek moyang. Dengan tekun Bagus Burham di Kediri waktunya dihabiskan untuk mempelajari rontal-rontal yang dapat dikumpulkan dari perbagai daerah. Dari rontal-rontal, pengalaman / pengetahuan selama mengembara dan berguru itulah dia dapat menimba pelbagai ilmu.

Baru setelah Bagus Burham berumur 38 tahun mulai produktif dengan karya sastranya. Dan pada tahun 1844 pihak keraton mengangkat menjadi Kliwon Carik dan disyahkan menjadi Pujangga Keraton. Namanya Raden Ngabehi Ronggowarsito dan semakin tenar. Kariernya tidak licin sebab agaknya juga dipengaruhi bahwa orang tuanya (Raden Tumenggung Sastronegoro) dianggap bersalah kepada kompeni Belanda sebab pernah merencanakan akan menggempur benteng Kompeni diwaku jaman pemberontakan Diponegoro (1825-1830). Akhirnya R.T. Sastronegoro dibuang dan makamnya ada di Jakarta.

Setelah Raden Ngabehi Ronggowarsito tiada itu tidak ada lagi pujangga baru selama 1 abad maka pantaslah kalau dia bergelar pujangga terakhir


8 komentar

Nike sang Legenda Bintang kehidupan

Mungkin yang lahir tahun 2000 belum mengenal penyanyi ini dialah Nike Ardilla, seorang penyanyi wanita yang sangat beken di era akhir 80-an sampe pertengahan 90-an. Waktu int aku genap berumur sekitar lim tahunan

Nggak cuman beken waktu itu ajah, tapi sampe sekarang Nike Ardilla masih banyak yang jadi fansnya. lihat situsnya

Nike Ardilla meninggal dunia tahun 1995 karena kecelakaan mobil di Bandung. Kematian Nike Ardilla pada waktu itu cukup bikin dunia entertainment kehilangan salah satu kesayangannya.

Debut pertamanya Bintang kehidupan membuat sukses dimana-mana sehingga Nike gak cuman dikenal sebagai penyanyi, tapi juga dikenal sebagai seorang model, pemain sinetron, pemain film juga. Dan hampir semua karir yang dijalanin oleh Nike Ardilla selalu meraih sukses.

Nike Ardilla juga menjadi salah satu dari sekian banyak penyanyi yang selalu berhasil menjual albumnya diatas angka 1 juta kopi. Bahkan, disaat Nike meninggal dunia yang bersamaan juga dengan dirilis album terakhirnya "Sandiwara Cinta" menjadi album paling laris di tahun 1995 di Indonesia dan beberapa negara tetangga. Walaupun udah meninggal, album-album kompilasi hits Nike Ardilla terus bermunculan dan tetap laku dijual dan dibeli oleh fans Nike.

Hari jum,at, 19 Maret adalah tanggal meninggalnya Nike Ardilla. Tanggal tersebut juga menjadi tanggal rutin yang digunakan oleh fans Nike untuk membuat acara In Memoriam mulai dari pengajian atau melakukan hal-hal yang untuk mengenang Nike seperti muterin video-video Nike Ardilla dan juga ajang kumpul-kumpul barengan fans-fans Nike. Dan biasanya suka berlangsung di Bandung, di Museum Nike Ardilla yang ada di kawasan Soekarno-Hatta, Bandung.


NIke Ardilla memang udah meninggal ampir 15 tahun lalu. Tapi fans-nya Nike masih banyak yang mengenang, artis yang meninggal di usianya yang ke-19 tahun.

Berikut lagu2 nike ada banyak sih tapi saya pilih saja sebagian:









5 komentar

Situ Bagendit legenda korun yang lain

Tau tidak cerita korun yang tamak itu yang kalau kita menggali lalu menemukan emas di sebut harta karun 
(harta korun) nah di daerah tasik juga ada cerita yang sama tetapi ini mengenai seorang janda kayaraya bernama
 Nyi Endit  ceritanya ketika mengusir pengemis tua dan pengemis itu menancapkan sebatang lidi di pekarangan rumah Nyi Endit dan lidi itu tidak bisa dicabut Semua orang berusaha mencabut lidi  Akan tetapi, tak satu pun yang berhasil. Sampai akhirnya, muncul pengemis tua yang kemarin diusir oleh Nyi Endit. Dengan ringannya, ia mencabut lidi itu.
Akan tetapi, dari lubang bekas lidi tertancap itulah menyembur air dengan derasnya. Kali ini semburan air itu tak bisa dicegah, terus membanjiri, menggenangi, dan menenggelamkan segala yang dilewatinya. Penduduk yang ketakutan, berlarian menyelamatkan diri, naik ke puncak-puncak bukit dan punggung gunung, tak peduli dengan harta benda milik mereka. Hanya Nyi Endit seorang, yang karena terlampau sayang kepada harta benda miliknya, enggan meninggalkan rumahnya. Ia akhirnya mati ditelan air yang kemudian mendanau.
Kisah Nyi Endit, si janda kaya nan sombong, tamak, dan kikir yang tenggelam ditelan danau begitu melegenda. Kisah yang menjadi ending sekaligus inti dari legenda atau sasakala Situ Bagendit, danau kecil yang terletak di Kecamatan Banyuresmi, Kab. Garut itu, termasuk salah satu dongeng terpopuler di masyarakat Jawa Barat. Kisahnya tak hanya dijadikan kisah pengantar tidur bagi anak-anak, dibacakan di sekolah-sekolah, bahkan berkali-kali disinetronkan.
Yang namanya legenda, tentu saja bersifat terbuka terhadap segala tafsir. Termasuk, terbuka juga terhadap kemungkinan orang percaya bahwa terbentuknya Situ Bagendit tak sekadar dongeng penuh siloka atau kisah berhikmah yang di dalamnya berisi nasihat, namun kisah itu true story alias kejadian nyata.
Kenyataannya –seperti terhadap kebanyakan legenda yang ada– tak sedikit orang percaya bahwa Nyi Endit bukanlah tokoh fiksi hasil kreasi pujangga, melainkan sosok nyata yang pernah hidup di suatu zaman.
Terlepas orang percaya atau tidak, yang pasti, kisah tragis Nyi Endit begitu menarik sehingga menjadi alasan bagi banyak orang dari berbagai daerah mau berkunjung ke Situ Bagendit. Paling tidak, orang mau datang karena dibuat penasaran terhadap situs atau “peninggalan” tokoh legenda bernama Nyi Endit. eh kalau berenang disana lalu dapat emas jangan berkata harta karun ya harta nyi endit  
5 komentar

AWARD
AWARD KE 1 AWARD KE 2 AWARD KE 2
Grab this Widget ~ Blogger Accessories