sahabat

Liburan lebaran di Cirebon

Liburan lebaran saya mudik ke Cirebon tepatnya di Sindang laut pertama berlibur ke desa Belawa yang memang dekat dengan desa ku disana saya dan keluarga meliat kura-kura yang banyak di desa tersebut
kura-kura di belawa memang langka sebab mempunyai perbedaan dalam hal: warna kulit batok hitam polos, bentuk batoknya cekung dan ukuran berat badannya. Sehingga kura-kura tersebut diduga termasuk kepada satwa langka yang perlu dilindungi.

KURA-KURA BELAWA (Amyda cartilaginea)
Nama Umum : Kuya
Nama Lain : Asiatic-softshell Turtle
Suku : Trionydae

Latar Belakang
Kura-kura Belawa adalah sejenis kura-kura langka sebab mempunyai perbedaan dalam hal: warna kulit batok hitam polos, bentuk batoknya cekung dan ukuran berat badannya. Sehingga kura-kura tersebut diduga termasuk kepada satwa langka yang perlu dilindungi.

Pertelaan
Kura-kura ini menginginkan hidup di daerah perairan tawar terutama di pegunungan. Ciri khas kura-kura Belawa yang paling menonjol adalah warna batok/tengkorak dan ukuran berat badannya.
Penampang dan ukuran kura-kura Belawa:
Warna balok hitam pekat dan polos
Bentuk batok cekung
Berat badan 20-80 Kg/ekor
Umur 2-50 tahun
Diameter badan 1 meter

Habitat dan Penyebaran
Kura-kura Belawa adalah kura-kura langka yang terdapat di Cirebon, itupun tidak di sembarang tempat. Hanya ada di Desa Belawa, di Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Cirebon, sekitar 200 kilometer dari kota Cirebon. Kura-kura Belawa termasuk hewan yang dilindungi oleh masyarakat setempat. Selain cerita keramat, keber-adaan Kura-kura Belawa juga dilindungi oleh sebuah mitos, ia tidak dapat dibawa keluar dari Desa Belawa. Apabila ada yang mencoba membawa keluar kura-kura itu, maka orang yang bersangkutan akan mendapat musibah.
Habitat kura-kura Belawa yaitu di darat dan di air. Untuk sehari-hari hidup di air, sedangkan untuk perkembangbiakannya yaitu bertelur di darat.
Kura-kura ini lebih senang hidup di air yang berlumpur, terkadang hanya berendam di dalam lumpur sepanjang harinya.

Makanan
Masyarakat memelihara kura-kura tersebut dengan diberi pakan berupa ayam, ikan asin dan singkong.

Perkembangbiakan
Kura-kura ini dalam perkembangbiakannya hampir sama dengan kura-kura lainnya yaitu melalui telur. Telur dari kura-kura tersebut pada saat ini diperjualbelikan oleh masyarakat sekitar daerah ter-sebut, oleh karenanya perlu dibuatkan suatu tempat yang memadai untuk kelangsungan hidupnya oleh pihak yang berwenang untuk menjaga kelestariannya. Hingga saat ini kura-kura tersebut terjaga dari kepunahan, karena didasarkan oleh masyarakat tabu untuk mengambil daging kura-kura dari tempatnya. Pada masa yang akan datang perlu dibuatkan habitat yang sesuai agar jenis satwa tersebut terhindar dari kepunahan.


Setelah itu saya pergi kedesa Babakan daerah Pelangon untuk melihat kera Menurut pandangan awam, kera-kera itu satwa biasa. Tapi menurut kacamata paranormal dan ‘orang pintar’, satwa berekor panjang ini sebagian terdiri siluman. Masa sih ?
Dari cerita turun-temurun, monyet-monyet ini berasal dari peliharaan Pangeran Kejaksaan. Ketika pangeran ini meninggal, kera-kera itu masih menetap di Kanoman Plangon, kemudian beranak pinak mencapai ribuan.

Apabila kita mulai menginjakkan kaki di kompleks Kramat, langsung akan disambut para ‘monyet’ ini. Agar mereka jadi sahabat, berilah mereka oleh-oleh beberapa ikat kacang rebus. Karena memang sudah terbiasa, mereka tak risih lagi berdekatan dengan manusia. Kalau pun ada yang hanya duduk-duduk, mereka selalu memandangi kita seolah-olah ingin menyapa atau mengajak bicara.

Komunitas kera ini dibagi menjadi 3 geng besar. Menetap di kompleks bagian barat, tengah dan timur. Masing-masing anggota kelompok tahu diri dengan tidak merambah daerah tetangganya. Plangon tak bedanya dengan ‘Keraton Kera’. Seperti umumnya kerajaan, kera-kera itu juga punya raja. Raja mereka berpostur tinggi besar dibanding rata-rata monyet. Sehari-hari hanya ongkang-ongkang di atas pucuk pohon jambu mengawasi rakyatnya. Jurukunci makam menamai raja kera itu dengan Werman. Sedang dua panglima-nya dinamai Dorji dan Acing.


Lebaran kedua saya pergi ke kota cirebon  dengan menggunakan Elf jurusan Ciledug -Cirebon yang lewat Sindang laut ,wah ternyata ongkos nya naik biasanya 3000 Rupiah menjadi 10000 Rupiah per orang 
Setelah di cirebon saya pergi ke plered ke desa Trusmi untuk melihat pengrajin batik yang ada di sana Lokasinya dari arah Plumbon atau Jakarta terus masuk ke arah kota, jangan masuk ke dalam tol karena akan memutar jauh. Setelah sampai di perempatan pasar Plered, belok ke kiri. Disitu terdapat papan nama “ Objek Wisata Belanja Batik Trusmi”.


Desa yang memiliki banyak pengrajin batik traditional Cirebon adalah di Trusmi Kulon dan Trusmi Wetan. Meskipun ada beberapa desa di sekitar Trusmi yang juga menghasilkan produk atau pengrajin batik yaitu Gamel, Kaliwulu, Wotgali, Kalitengah dan Panembahan. Rata-rata mata pencaharian penduduk asli desa-desa tersebut adalah membatik dan kebanyakan keluarga memiliki industri batik meskipun skalanya masih rumahan.


Sedikit mengutip dari wikipedia, kisah membatik desa Trusmi tidak lepas dari peranan Ki Gede Trusmi. Beliau adalah salah seorang pengikut setia Sunan Gunung Jati. Beliau ini yang mengajarkan seni membatik sembari menyebarkan pengaruh agama Islam saat itu. Untuk menghormati jasa-jasanya, sampai sekarang makam Ki Gede masih terawat baik, bahkan setiap tahun dilakukan upacara cukup khidmat, upacara Ganti Welit (atap rumput) dan Ganti Sirap setiap empat tahun.


Disepanjang jalan utama yang berjarak 1,5 km dari desa Trusmi sampai Panembahan, saat ini banyak kita jumpai puluhan showroom batik. Berbagai papan nama showroom nampak berjejer menghiasi setiap bangunan yang ada di tepi jalan. Munculnya berbagai showroom ini tak lepas dari tingginya minat masyarakat terutama dari luar kota terhadap batik Cirebon. Setiap hari Sabtu dan Minggu atau weekend, banyak sekali kendaraan luar kota (kebanyakan dari berplat nomor B dan D) yang berjubel parkir dihalaman showroom. Sesekali juga terlihat rombongan bis wisata yang mayoritas terdiri dari ibu-ibu, berada di dareah ini.


Namun sayang karena sempitnya jalan (hanya sekitar 3 meteran), dan banyaknya kendaraan, seringkali menimbulkan kemacetan. Sehingga terpaksa untuk bis yang berukuran besar dan mengangkut 50 orang hanya parkir diluar kawasan. Dampaknya showroom yang berada di daerah pintu masuk lebih banyak memiliki keuntungan.


Menurut penduduk daerah tersebut, sering kali terlihat artis ibu kota yang berbelanja di beberapa showroom tersebut. Terakhir minggu lalu, kabarnya Luna Maya berbelanja batik disana meskipun saya tidak melihatnya langsung.


Berbagai motif dan bahan bisa kita jumpai disini, bahkan motif batik Pekalongan, Solo dan Jogja juga bisa kita temukan disini. Harga yang ditawarkan juga beragam, sesuai dengan bahan, apakah katun, sutra, serat nanas dan juga proses pengerjaannya, cap, sablon atau tulis. Harga batik tulis biasanya lebih mahal dua lainnya.

Jika ingin mendapatkan kualitas batik tulis yang bagus dengan harga yang lebih murah dari harga di showroom bisa langsung mendatangi pengrajinnya. Lokasi pengrajin batik, berada dibelakang showroom-showroom tersebut. Salah satu pengrajin batik tulis adalah Bapak Mustakim atau biasa dipanggil pak Ta’im, pemilik industri batik rumahan Batik Gemilang – Sembilan Saudara. Bisa dijumpai dibelakang showroom Salma, dan disini kita bisa melihat langsung proses membatik yang memang membutuhkan kesabaran, kecermatan dan ketelitian tinggi..


Hari ke tiga  lebaran saya pergi ke kuningan lewat jalur alternatif mengunakan motor Bapaku ,untuk berlibur ke sanah ternyata jalan penuh dengan orang-orang yang mau berlibur juga maka aku mengurungkan niat berlibur ke kuningan dan beralih ke desa Sinarancang.
Desa sinarancan masuk kecamatan Mundu yang kebetulan dekat dengan desaku disana terdapat sebuah waduk (sejenis danau) yang bernama Waduk Setu Patok .Waduk Setu Patok yang memiliki luas kurang lebih 176 hektar dengan kapasitas tampung maksimal mencapai 14.000.000 meter kubik air, berfungsi sebagai pengairan untuk lahan pertanian bagi masyarakat setempat juga di manfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya ikan tawar.

Sebagai salah satu waduk yang terbesar di wilayah Cirebon, serta keindahan akan panoramanya. Hal ini dapat terlihat adanya bukit yang berada di tengah waduk serta hamparan sawah dan hijaunya pepohonan yang terdapat di areal waduk.

Saat ini minat masyarakat luas untuk mengunjungi Waduk Setu Patok cukup banyak. Apalagi jalan menuju ke lokasi wisata tersebut cukup bagus di tambah banyaknya warung yang menyugukan makanan dan minuman di kawasan wisata tersebut.

Selain berfungsi sebagai pengairan dan budidaya ikan tawar, juga tersedia sarana rekreasi air. Namun hal ini juga perlu didukung adanya prasarana yang lain untuk lebih menunjang, agar minat wisatawan berkunjung ke waduk tersebut terus meningkat seperti: perlu adanya dermaga, pengadaan perahu motor dan sarana pemancingan.

Tentunya dengan adanya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai para wisatawan yang berkunjung tentu akan lebih menikmati.








4 komentar:

Rezky Pratama mengatakan...

menakutkan

rony danuarta mengatakan...

salam blogger

postingan bagus bangetttt...


tukeran link yuk......

NURA mengatakan...

salam sobat
wah enak ya bisa mudik ke CIREBON,,
pasti senang nich, bisa makan empal dan nasi jamblang.
selain lihat kura2 yang lucu ini.

belum telat kan..
selamat idhul fitri 1430H
maaf lahir dan batin sobat.

nie yani mengatakan...

tempat liburannya terasa banget cirebonnya.
setelah berkunjung ke desaku lanjut ke kaki gunung trus shopping di trusmi'
hemmmh'''' i love batik mega mendung, hehehe
ditutup dengan pergi ke setu patok yah,lumayan untuk menenangkan hati dan pikiran.

dan untuk tarif elf ciledug - cirebon, kembali ke tarif normal 3000 rupiah, hehe :p

AWARD
AWARD KE 1 AWARD KE 2 AWARD KE 2
Grab this Widget ~ Blogger Accessories